RANSELLUSUH.COM, Entah tersambar apa ketika ada
sebuah keinginan mendadak dalam diri saya untuk mengunjungi ke Air Terjun
Bedegung atau warga lokal sebut curup tenang,
salah satu tempat wisata ter-hitz
di Sumatera Selatan, lebih tepatnya sih di
kabupaten Muara Enim.
Sewaktu liburan lebaran, saya
masih memiliki beberapa hari libur, hari senin, ketika keponakan saya ingin
pulang ke Tanjung Enim, karena pada hari tersebut saya masih libur muncullah
keinginan untuk ke air terjun dengan ketinggian 99 meter ini.
Maka pada senin pagi meluncurlah
saya dan keponakan dari kota Prabumulih dengan menggunakan sepeda motor,
setelah sampai di Tanjung Enim saya beristirahat sebentar di rumah keponakan,
sebelum melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Bedegung, seorang diri, yang memakan waktu tempuh satu jam lagi. ini untuk yang kedua kalinya saya mengunjungi
air terjun bedegung setelah 20 tahun gaes hehe.
Yap,,, pertama kali ke Air Terjun
ini sewaktu saya masih kecil, kira-kira kelas 4 SD lah, waktu itu ikut dengan
ayuk dan kakak ipar (orang tuanya keponakan yang saya anter tadi) dulu dalam agenda jalan-jalan warga kampung
menggunakan truck, gimana serunya kan rame-rame ke air terjun pakai truck. Dan
bila ditanya apakah aku masih ingat dengan rute perjalanan ke Air Terjun Bedegung
ini? Jawabanya tidak. Yang saya ingat sin adalah simpang meo, katanya dari
simpang meo itu lurus saja masuk ke jalan dari sana sekitar 3 km lagi untuk
menuju air terjun.
Sekitar hampir satu jam saya
menyusuri jalan lintas tengah sumatera (jalan raya Tanjung Enim-Baturaja) saya
sampai di simpang meo, di sana sudah ada gerbang bertuliskan “Anda Memasuki
Kawasan Wisata Air Terjun Bedegung” dari sana saya menyusuri jalan beraspal
yang cukup mulus, sampai menemui gerbang satu lagi yang bertuliskan “Selamat
Datang di Air Terjun Bedegung” saya masuk ke gerbang tersebut dan mengikuti
jalan itu, sampai tiba di sebuah desa bernama desa Bedegung.
Desa tersebut cukup padat dengan
rumah-rumah panggung yang mendominasi, berkendara di sini harus menjaga sopan
santun yah, itu syarat wajib kita
sebagai pendatang, dimana dan mau kemanapun kita berada. Setelah melewati
pemukiman desa, saya menjumpai lagi gerbang dengan kombinasi warna biru dan
putih tanpa tulisan apapun, nah rupanya itu adalah gerbang terakhir.
Dari gerbang tersebut sudah tidak
jauh lagi sampai ke parkiran air terjun bedegung. Biaya masuk ke Air Terjun Bedegung
Rp 15.000 itu sudah termasuk biaya parkir motor. O yah, lokasi parkirannya luas
banget dan bersih, jadi sobat tidak perlu dipusingkan untuk memarkirkan
kendaraan. Perjalanan rupanya belum selesai loh, saya harus berjalan kaki
kira-kira 100 meter lebih untuk menuju lokasi utama air terjun bedegung ini.
Kondisi jalan dari parkiran
menuju air terjun sudah baik (cor beton) dengan di sisinya sungai aliran air
terjun. Beberapa fasilitas umum seperti kamar ganti baju, kamar kecil, mushola,
warung penjual makanan dan juga di sini ada villa untuk menginap, jadi kalo
sobat lupa bawa bekal ketika ingin berkunjung ke sini tak perlu khawatir, cukup
beli saja di warung-warung sekitar, tentu dengan harga yang sedikit lebih mahal
dari biasanya yah, namanya juga tempat wisata, kalau mau hemat mah bawa bekal
sendiri dari rumah, seperti saya yang membawa air meneral dalam tumbler dan
nasi bungkus yang dibeli di Tanjung Enim.
Pada hari itu, pengunjung tidak
terlalu ramai, maklum masa liburan anak
sekolah telah usai, sebagian intansi pemerintahan dan swasta pun sudah mulai masuk
kerja. Setelah sampai dilokasi utama saya tidak menyiayiakannya, saya seperti
dipaksa mengulang kisah kecil dulu.
Apa saja sih yang bisa kita
lakukan di sini? Mandi di sungai yang berbatuan, menikmati embusan angin yang
membawa percikan air atau sekedar duduk-duduk di warung sambil ngobrol santai
dan ngopi bisa juga atau selfie di atas jembatan yang melegenda di sana dengan
background air terjun, asik juga. Kalau
saya kemarin tidak niat mandi, hanya sekedar duduk di atas batu besar yang berada
tepat di depan air terjun (mencari ketenangan, cailee) kebetulan debit air saat
itu sedang kecil jadi tidak menyebabkan baju basah kuyup, kecuali jika jarak
kita sudah terlalu dekat dengan air terjun.
Ada hal menarik saat berada di
Air Terjun Bedegung, saat itu saya ingin duduk di sebuah kursi terbuat dari
bambu, jaraknya agak sedikit naik ke tebing dan agak jauh dari warung, saat
saya baru saja duduk tiba-tiba dari belakang, ada ribut pepohonan, saya
menoleh, rupanya ada seekor kera hitam
dengan ukuran cukup besar sedang cari makan, saya tidak tahu persis nama jenis
kera itu. Dan ini seperti “bonus” untuk saya.
Setelah cukup lama menikmati
keindahan alam Air Terjun Bedegung, saya akhirnya memutuskan untuk pulang.
Info rute perjalanan dari
Palembang – Inderalaya – Prabumulih –
Muara enim – Tanjung Enim – Air Terjun Bedegung, dengan jarak 240 km dan waktu
tempuh kurang lebih 5 jam, dan disarankan mengunakan kendaraan pribadi.
Sekian terima kasih.
Liat videonya juga cuy!
MasyaAllah, lokasinya bagus dan masih terlihat asri mas
BalasHapusIndonesia memang kaya air terjun ya. Di Malang aja 20an air terjun. Sayangnya baru 1 air terjun yg aku kunjungi sampe berkali-kali. Sebagai orang Malang, ini memalukan ��
BalasHapusNamanya unik. Air terjun berdengung
BalasHapusWaaah ada banyak air terjun ya di Sumsel. Baru tahu banget. Lumayan tinggi juga bisa jadi alternatif berwisata nanti selain aku mau ke gunung Dempo.
BalasHapusWisata alam seperti air terjun ini biasanya terletak di pedalaman, butuh waktu memang untuk ke sana. Tapi penat perjalanan akan terbayar dengan keindahan alam yang asri
BalasHapuslama juga yah datang lagi, terus harusnya ada foto before dan after deh, biar nampak bedanya, hahaha. kalo air terjunnya keknya ga akan berubah yah
BalasHapusBedegung itu artinya apa kalau bahasa Palembang kak? Segar sekali sepertinya ya kalau bs mandi2 di bawah air terjunnya itu.
BalasHapus5 jam!!!
BalasHapusHarus berangkat subuh nih biar puas main air hehehhe
Lama banget ya perjalanannya ke Curug bedegung ini, tapi pasti puas dong dengan keindahan alamnya ya mas.
BalasHapusDulu pernah ke muara Enim pas zaman sering berkemah Pramuka hehe, cantik ya air terjunnya jadi ngga sia-sia jalan jauh
BalasHapussuka banget wisata air terjun, tempatnya pun sejuk.. terpingin ke sana
BalasHapusLamanyaaa Mb sampe nunggu 20 tahun 😍 pasti nostalgia banget lah yaa
BalasHapusWah, sudah bagus ya air terjunnya. Saya pernah ke sana sekitar tahun 1999, saat masih kuliah di Unsri. Jadi 20 tahun yg lalu juga, ya... ^_^
BalasHapusBerarti ketahuan umurnya. Tapi Air terjunnya keren sekali Kak.
BalasHapus